Selasa, 18 Agustus 2020

PENGERTIAN FIBER OPTIC SENSOR JENIS DAN FUNGSINYA

Prinsip kerja sensor fiber optic ini adalah membandingkan besaran maupun prilaku sinar yang dipancarkan transmitter dan diterima emitter setelah melewati obyek atau media yang ingin di deteksi. Besaran dan prilaku sinar setelah melewati benda tersebut dapat berubah karena ada perubahan suhu, tekanan, getaran, maupun jarak dan sifat fiber optic ini lah yang kita manfaatkan untuk mendeteksi maupun mengukur benda tersebut.
Secara garis besar sensor fiber optic dapat dibedakan menurut cara penggunaanya yaitu antara lain:

1. Sensor Intrinsik

Pada type ini sifat dari sinar yang dipancarkan transmitter langsung bersentuhan dengan benda yg akan diukur. Perubahan dapat terjadi dari intensitas, fasa maupun polaritas yang dideteksi oleh receiver.

2. Sensor Ekstrinsik
Berbeda dengan sensor intrinsik pada sensor type ekstrinsik terdapat modulator sinar yang meneruskan informasi dari variabel yang diukur sehingga sinar dari transmitter tidak bersentuhan langsung dengan obyek yang akan diukur variabelnya.


Apabila pengelompokan diatas berdasarkan pada penempatan sensorny, Fiber optik sensor juga dapat dibedakan menurut perubahan variabel cahaya yang diukur yaitu antara lain:

1. Intensity-Based

Pada type ini besaran atau variabel yang diukur berdasarkan perubahan intensitas cahaya yang dipancarkan transmittter dan diterima receiver. penurunan intensitas cahaya setelah melewati obyek yang diukur tersebut kemudian dapat dikalibrasi sehingga diperoleh nilai besaran yang diukur. Untuk pengaplikasian sensor type ini biasanya dipergunakan sebagai sensor suhu dan sensor beban.

2. Polarization-Based

Sama halnya dengan intensity-based sensor type ini mengukur perubahan polarisasi cahaya dari transmitter dan receiver sehingga diperoleh perubahan nilai dari perubahan polarisasi yang kemudian dikalibrasi menjadi nilai besaran yang terukur.
Sensor tekanan/stress adalah yang paling sering menggunakan sensor type ini. Dengan mempergunakan komponen polarizer dan analizer dapat diketahu nilai dari eksternal stress atau tekanan dari luar.

3. Phase-Based

Sensor paling rensponsif adalah type ini karena fasa dari gelombang cahaya yang melewati fiber optic sangat bergantung dengan panjang serat/fiber optic yang dipergunakan, Sehingga apabila terjadi perubahan panjang serat optic maka akan terdeteksi karena fasa gelombang cahaya yang bergeser. Pergeseran fase inilah yang menjadi variabel pengukuran dari sensor type ini. Karena keakuratan dan resposibilitasnya yang tinggi inilah sensor type ini biasanya dipergunakan dalam dunia medis maupun laboratorium.


Perlu diperhatikan dalam pemilihan sensor yang akan kita pergunakan sebaiknya yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Maka dari itu dalam pemilihan sensor yang perlu kita perhatikan adalah akurasi rentang kerja, Resolusi, dan repeatibility.
Rentang kerja adalah batas atas dan bawah sensor kita bekerja. Jadi jangan sampai memilih sensor temperature dengan rentang kerja -100 sampai 0 celcius untuk mengukur temperatur badan kita.
Selain itu juga perlu diperhatikan resolusi dari sensor tersebut. tidak mungkin kita mengukur berat emas dengan timbangan beras karena untuk meninmbang emas kita membutuhkab timbangan dengan nilai resolusi tinggi berbeda dengan beras yang relatif tidak membutuhkan reolusi setinggi emas.
Repeatibility juga perlu diperhitungkan karena menyangkut seberapa sering kita mengukur dengan nilai tertentu

Semoga kita terus bia belajar bersama.
Terimakasih


Tidak ada komentar:

Posting Komentar